Gesti Budianti

Seorang ibu rumah tangga, ibu dari 3 putri.Lahir di Klaten, melalui masa sekolah di Salatiga dan sebagian besar di Rembang.Berkarya di SMP N 1 Kaliori mulai tah...

Selengkapnya
Navigasi Web

Kala Anakku Protes

Baru saja mengganti baju PSHku dengan daster rumah, ketika si Nok, putri keduaku masuk ke kamar dan duduk di tepi ranjang.Wajahnya terlihat cemberut. Kalau sudah seperti itu pasti ada sesuatu yang membuatnya tidak nyaman. Selesai membersihkan wajah dan mengikat rambutku, kudekati dan kurengkuh dalam pelukan."Ada apa sayang?" "Ibu kalau di sekolah suka pilih kasih tidak?", pelan ucapnya padaku.Deg.Jantungku rasanya berdegup lebih kencang."Maksud adik bagaimana?", tanyaku lembut. "Ada apa dik, coba cerita sama ibu!", pintaku sambil mengusap pipinya yang tirus.

Lalu mengalirlah cerita dari putriku yang sebenarnya sangat pendiam ini.Bagaimana perlakuan dari gurunya saat proses pembelajaran berlangsung. Rasanya perih didadaku. Bagaimana mungkin anak usia 7 tahun sudah bisa berpikir dan merasakan perlakuan orang dewasa, dalam hal ini gurunya, yang dianggapnya tidak adil. Pilih kasih. Menurut anakku, pak guru membiarkan teman-temannya, terutama anak laki- laki, tidak mengikuti pelajaran.Mereka keluar masuk kelas semaunya.Tidak ditegur. Saat ada tugas, merekapun tidak mengerjakan.Tetapi yang aneh, pada saat pemberian nilai, mereka mendapat nilai yang lebih baik. Mereka yang disebut anakku, salah satunya putra dari bapak gurunya. Setelah memahami ungkapan anakku, kuraih dagunya, kutatap matanya. "Dengarkan ibu ya, jangan berpikir bapak gurumu pilih kasih, jangan berpikir yang tidak baik, jangan berpikir mereka lebih enak karena dibiarkan bebas berkeliaran.Yang penting adik tetap sekolah dengan senang hati, berani bertanya pada guru kalau tidak bisa atau belum mengerti, tidak usah ikut ikutan temanmu yang hanya bermain saja saat pelajaran.",nasehatku panjang lebar.Aku yakin si Nok memahami penjelasanku.Krukkkruuk.Bunyi perutku membuat si Nok tersenyum."Ibu lapaar yaa?", oloknya."Makan ya temani ibu!"kugenggam tangannya menuju ruang makan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wih, enak dibaca. Mengalir. Saya terbawa alur. Lanjut, Bu. Salam literasi.

01 Jun
Balas

Siip Bu mantap salam kenal dan salam literasi

06 Jun
Balas

Ceritanya renyah bun..mengalir seperti air..sukses bun.

02 Jun
Balas

Terima kasih Pak

02 Jun

Maturnuwun bu..semangat dari jenengan. Salam literasi.

01 Jun
Balas

Really...

02 Jun
Balas

Pengalaman putri saya

02 Jun
Balas

Really?

02 Jun
Balas

Really bu Nur.

02 Jun

Eling aku ketika kecil. Wah nek ibue bijaksana kayak bu gesti pasti dubia ini nyaman

02 Jun
Balas

Mosok mau ngajari anak gk baik pak

03 Jun



search

New Post